Tugas ke IV
SISTEM INFOMASI AKUNTANSI
11. Teknologi informasi
Auditing
11.1.Konsep-Konsep Auditing PDE
Audit teknologi informasi adalah
bentuk pengawasan dan pengendalian dari infrastruktur teknologi informasi
secara menyeluruh. Audit teknologi informasi ini dapat berjalan bersama-sama
dengan audit finansial dan audit internal, atau dengan kegiatan pengawasan dan
evaluasi lain yang sejenis.
Pada mulanya istilah ini dikenal
dengan audit pemrosesan data elektronik, dan sekarang audit teknologi informasi
secara umum merupakan proses pengumpulan dan evaluasi dari semua kegiatan
sistem informasi dalam perusahaan itu.
Istilah lain dari audit teknologi informasi
adalah audit komputer yang banyak dipakai untuk menentukan apakah aset sistem
informasi perusahaan itu telah bekerja secara efektif, dan integratif dalam
mencapai target organisasinya.
Konsep-konsep auditing PDE Beberapa konsep utama dalam auditing antara lain:
1. Evidence
2. Due audit care
3. Fair presentation
4. Independence
5. dan ethical conduct
Masing-masing konsep ini menempati posisi yang cukup penting dalam struktur
dari teori auditing.
Struktur Audit Laporan Keuangan
Tujuan dan tanggungjawab utama auditor ekstern adalah menilai kewajaran
laporan keuangan suatu perusahaan. Audit interim, bertujuan pengujian ketaatan.
Tujuan pengujian ketaatan adalah untuk melihat eksistensi, aktivitas dan
pengecekan kontinuitas kegiatan yang mengandalkan sistem pengendalian intern
tersebut.
Data Uji
Data Uji merupakan masukan yang disajikan auditor yang memuat data yang
absah dan yang tidak absah.
Pendekatan Fasilitas-Uji-Terpadu.
Pendekatan (ITF) mencakup penggunaan data ujian juga pembuatan entitas
(seperti pemasok, karyawan produk, produk, akun) fiktif. dalam file master
sistem komputer.
Kegiatan Audit Terprogram.
Kegiatan Audit Terprogram.
Kegiatan Audit Terprogram merupakan teknologi audit yang mencakup
modifikasi program komputer untuk tujuan-tujuan audit. ini dicapai dengan
membentuk suatu kegiatan audit khusus di dalam program produksi. reguler.
Penelaahan Dokumentasi Sistem
Penelaahan dokumentasi sistem, seperti deskripsi naratif, bagan arus dan daftar
program, barangkali merupakan teknik auditing PDE yang tertua, dan tetap
diguanakan secara luas sampai sekarang.
11.2.Teknologi PDE Auditing
Audit teknologi
informasi adalah bentuk pengawasan dan pengendalian dari infrastruktur
teknologi informasi secara menyeluruh. Audit teknologi informasi ini dapat
berjalan bersama-sama dengan audit finansial dan audit internal, atau dengan
kegiatan pengawasan dan evaluasi lain yang sejenis.
Pada mulanya
istilah ini dikenal dengan audit pemrosesan
data elektronik, dan sekarang audit
teknologi informasi secara umum merupakan proses pengumpulan dan evaluasi dari
semua kegiatan sistem informasi dalam perusahaan itu. Istilah lain dari audit
teknologi informasi adalah audit komputer yang banyak dipakai untuk menentukan
apakah aset sistem informasi perusahaan itu telah bekerja secara efektif, dan
integratif dalam mencapai target organisasinya.
Pemrosesan data
elektronik adalah metode dalam suatu pemrosesan data komersial. Sebagai bagian
dari teknologi informasi, EDP melakukan pemrosesan data secara berulang kali
terhadap data yang sejenis dengan bentuk pemrosesan yang relatif sederhana.
Sebagai contoh, pemrosesan data elektronis dipakai untuk pemutakhiran (update)
stock dalam suatu daftar barang (inventory), pemrosesan transaksi nasabah bank,
pemrosesan booking untuk tiket pesawat terbang, reservasi kamar hotel,
pembuatan tagihan untuk suatu jenis layanan, dll.
11.3.Jenis-jenis audit PDE
1. Sistem dan Aplikasi
Pada bagian ini
mewakili bagaimana sebuah data diproses melalui aplikasi perangkat lunak
komputer yang dikelola melalui suatu sistem yang biasanya terdiri atas
tingkatan hierarkis yang mengikuti aturan bisnis yang berlaku di organisasi
yang menggunakannya. Sehingga proses auditnya sendiri akan meliputi verifikasi
terhadap sistem dan aplikasinya apakah handal, efisien serta memiliki kontrol
yang melekat untuk memastikan kebenaran, kehandalan, kecepatan maupun keamanan
pada saat pengiriman, pemrosesan serta pengeluaran informasi di setiap
tingkatan kegiatan sistem.
2. Information
Processing Facilities
Merupakan komponen
yang terkait dengan fasilitas-fasilitas yang digunakan untuk mengolah informasi
di suatu organisasi. Biasanya ini
terkait dengan perangkat keras seperti misalkan scanner, komputer server,
formulir, dsb. Di komponen teknologi informasi ini dilakukan verifikasi untuk
memastikan apakah fasilitas pemrosesan terkendalikan untuk memastikan
kecepatan, ketepatan dan tingkat efisiensi dari aplikasi-aplikasi berada dalam
kondisi normal serta di bawah kemungkinan adanya potensi kerusakan/gangguan.
3. Systems Development
Adalah bagian dari
proses pembangunan maupun pengembangan dari sistem yang sudah ada dalam suatu
organisasi sesuai tujuan-tujuan aktivitasnya.
Proses audit pada
komponen ini ditujukan untuk memverifikasi apakah setiap sistem yang sedang
dalam proses pengembangan sesuai dengan tujuan/pedoman/arahan/visi/misi dari
organisasi penggunanya.
Selain itu proses
audit pada bagian ini juga ditujukan untuk memastikan apakah selama proses
pengembangan sistem sesuai dengan standar-standar yang secara umum digunakan
dalam pengembangan sistem.
4. Management of IT
and Enterprise Architecture
Pengelolaan atas
teknologi informasi serta arsitektur seluruh lingkup internal organisasi yang
disesuaikan dengan struktur dan prosedur yang ditetapkan oleh manajemen adalah
sangat penting.
Pentingnya hal
tersebut memerlukan proses audit yang dilaksanakan untuk memastikan apakah
segenap lingkungan/komponen organisasi dalam pemrosesan informasinya dilakukan
secara terkendali dan efisien.
Client/Server,
Telecommunications, Intranets, and Extranets Komputer, peralatan
telekomunikasi, sistem jaringan komunikasi data elektronik (intranet/extranet)
serta perangkat-perangkat keras pengolahan data elektronik lainnya adalah
komponen dari sebuah teknologi informasi.
Audit di bagian ini
menjadi penting untuk melakukan verifikasi atas seperangkat pengendalian pada
infrastruktur perangkat keras yang digunakan dalam pemrosesan serta komunikasi
data secara elektronik dalam suatu sistem jaringan yang terintegrasi.
12. Perencanaan dan Analisis Sistem.
Analisis Sistem merupakan Penguraian
dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan
maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan,
hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan
perbaikan.
Perencanaan sistem adalah proses
membuat sebuah laporan perencananaa sistem yang menggunakan sumber sistem
informasi yang berhubungan dan mendukung tujuan bisnis dan operasi organisasi.
Perencanaan sistem dilakukan saat
suatu kegiatan akan berjalan.tujuannnya untuk melihat kesempatan memanfaatkan
teknologi informasi dan membangun proyek sistem yang mendukung tujuan bisnis.
12.1Perencanaan
sistem dan analisis kelayakan
Analisis
kelayakan Tujuannya adalah :
1. Menentukan kemungkinan keberhasilan solusi yang diusulkan.
2. Berguna untuk memastikan bahwa solusi yang diusulkan tersebut benar – benar
dapat dicapai dengan sumber daya dan dengan memperhatikan kendala yang terdapat
pada perusahaan serta dampak terhadap lingkungan sekeliling.
Perencanaan
sistem dan analisis sistem mencakup 7 tahap yaitu :
1. Pembahasan dan perencanaan pada tingkat manajemen puncak.
2. Penetapan dewan pengarah perencanaan
sistem.
3. Penetapan tujuan dan batasan
keseluruhan.
4. Pengembangan perencanaan sistem
informasi strategik.
5. Identifikasi dan memprioritaskan area
spesifik dalam organisasi sebagai focus pengembangan sistem.
6. Pembuatan proposal sistem untuk
mendukung dasar analisis dan perancangan awal sub system tertentu.
7. Pembentukan tim untuk tujuan
analisis perancangan awal sistem.
Tugas –
tugas analisis kelayakan :
1. Penentuan masalah dan peluang yang
dituju sistem.
2. Pembentukan sasaran sistem baru.
3. Pengidentifikasian para pemakai
sistem
Metode
penentuan penganggaran modal :
1. Payback period
2. Net present value
3. Internal rate of return
4. Modified internal rate of return.
Ukuran
kelayakan :
1. Teknologi
2. Ekonomi
3. Non ekonomi
4. Organisasi atau operasional
5. Jadwal
12.2.Langkah-langkah
analisis system
Langkah-langkah
analisis sistem :
1. Identify , mengidentifikasi masalah
merupakan langkah pertaman yang dilakukan dalam tahap analisis sistem. Tugas
yang harus dilakukan analis sistem adalah :
a. Mengidentifikasi penyebab masalah
b. Mengidentifikasi titik keputusan
c. Mengidentifikasi personil – personil
kunci
2. Understand, memahami kerja sistem
yang ada
Langkah ini dapat dilakukan dengan
mempelajari secara terinci bagaimana sistem yang ada beroperasi. Diperlukan
data yang dapat diperoleh dengan cara melakukan penelitian.Sejumlah data perlu
dikumpulkan dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang ada yaitu
wawancara, observasi, daftar pertanyaan dan pengambilan sampel
3. Analyze, Menganalisis system
Langkah ini dilakukan berdasarkan
data yagn telah diperoleh dari hasil penelitian yang telah dilakukan.
Berdasarkan pertanyaan dan kriteria ini, selanjutnya analis sistem akan dapat
melakukan analis dari hasil penelitian dengan baik untuk menemukan kelemahan
dan permasalahan dari sistem yang ada.
Report, membuat laporan hasil analisis.
Laporan hasil analisis diserahkan ke
Panitia Pengarah yang nantinya akan diteruskan ke manajemen. Pihak manajemen
bersama-sama dengan panitia pengarah dan pemakai sistem akan mempelajari
temuan-temuan dan analis yang telah dilakukan oleh analis sistem yang disajikan
dalam laporan ini.
Tujuan utama dari penyerahan laporan ini kepada
manajemen adalah:
1. Analisis telah dilakukan,
2. Meluruskan kesalah pengertian
mengenai apa yang telah ditemukan dan dianalisis sistem tetapi tidak sesuai
menurut manajemen,
3. Meminta pendapat dan saran dari
pihak manajemen, dan
4. Meminta persetujuan kepada pihak
manajemen untuk melakukan tindakan.
12.3.Teknik-teknik
pengkumpulan fakta
Fakta
merupakan bagian dari informasi yang menunjukkan realita , situasi, dan relasi
yang menjamin analisis permodelan.
Ada tiga sumber yaitu :
1. Sistem yang berjalan
Menyediakan kesempatan untuk
menetukan apakah sistem memuaskan,perlu sedikit perbaikan, membutuhkan
pemeriksaan yang besar, atau diganti.Juga menyediakan sumber ide perancangan
untuk membantu analis mengidentifikasikan sumber yang ada bagi sistem yang
baru.
2. Sumber internal lainnya
Sumber yang utama adalah orang yang
akan menggunakan system yang baru.Sumber kedua didapat dari dokumen kerja yang
ada dalam organisasi. Dokumen dapat diklasifikasikan misalnya struktur
organisasi, apa yang sudah dilakukan organisasi, dan rencana apa yang akan
dilakukan organisasi
3. Sumber eksternal
Informasi yang berasal dari luar
organisasi membuka cakrawala ide dan teknik. Banyak industri dari kelompok dan
seminar memberikan.
12.4.Teknik-teknik
mengorganisasikan fakta
Teknik untuk
mengorganisasikan fakta terdiri dari :
1. Analisis pengukuran kinerja
2. Analisis Distribusi kerja
3. Analisis Fungsional
4. Analisis Matriks
12.5.Analisis
sistem terstruktur
Adalah Salah
satu pendekatan formal pertama untuk analisis sistem informasi. Analisis ini
terfokus pada aliran data dan proses bisnis dan perangkat lunak. Analisis ini
disebut proses oriented. Analisis terstruktur sederhana dalam konsep. Proses
analis menggambarkan serangkaian proses dalam bentuk diagram alir data (Data
Flow Diagram) yang menggambarkan proses yang ada atau yang diusulkan
bersama-sama dengan input , output dan file mereka.
13. Perancangan Sistem
Mencakup
evaluasi efektivitas dan efisiensi relatif atas pilihan-pilihan rancang bangun
sistem dipandang dari kebutuhan keseluruhanya. Perancangan sistem adalah proses
menspesifikasikan rincian solusi yang dipilih oleh proses analisis sistem.
13.1.Langkah – langkah Perancangan
Sistem
Perancangan system dapat disebut sebagai formulasi
cetak biru sitem yang lengkap.
a.
Evaluasi
Alternatif-alternatif Rancangan
Perancangan system harus menyajikan pemecahan untuk masalah spesifik.Oleh karena
itu aspek yang sangat penting dalam perancangan system adalah perhitungan dan
pertimbangan berbagai alternative-alternatif terutama rancangan.
Perhitungan
alternatif-alternatif rancangan
Dalam merancang system yang lengkap
ada dua pendekatan umum.Yang pertama adalah merancang system
benar-benar dari awal. Yang kedua perancang memilih dan
meekomendasikan system pra-buat (yang telah dirancang).
Penjelasan
alternative
Jika daftar
alternative-alternatif utama telah dibuat setiap alternative harus
didokumentasikan dan dijelaskan.Dalam alternative perancangan
tersentralisasi setiap divisi memberikan data akuntansi ke system computer
pusat.
Mengevaluasi
alternative-alternatif
Jika setiap alternative telah
disusun dan didokumentassikan dengan seksama akan memudahkan untuk
membandingkan alternative-alternatif tersebut.Kriteria utama untuk memilih
alternative untuk implementasi adalah biaya kontra manfaat,Selain itu
alternative terpilih harus memenuhi seluruh tujuan-tujuan system yang
utama.Faktor penting lainnya adalah kelayakan.
b.
Pembuatan
spesifikasi-spesifikasi rancangan
Aturan utama dalam pembuatan spesifikasi-spesifikasi
rancangan adalah bahwa para perancang harus bekerja lembur dari keluaran ke
masukan.Sejalan dengan tujuan-tujuan system perancang harus merancang seluruh
laporan manajemen dan dokumen-dokumen keluaran pada langkah pertama dari
proses.
c.
Pembuatan
dan penyampaian spesifikasi perancangan system
Spesifikasi-spesifikasi rancangan lengkap harus
disajikan dalam bentuk proposal. Proposal rancangan terinci harus mencakup
masalah penting untuk mengimplementasikan proyek perancangan secara actual.
Untuk pemrosesan data, kebutuhan rincian-rincian yang barkaitan dengan
perangkat keras dan perangkat lunak harus disajikan.
13.2.Pertimbangan-pertimbangan
Perancangan Umum
a.
Perancangan
keluaran
Pertimbangan pertama dan paling penting dalam
perancangan keluaran adalah efektifitas biaya. Prinsip efktifitas biaya harus
diterapkan untuk seluruh elemen dalam system karena investasi dalam system
informasi sama seperti pengeluaran anggaran modal lainnya—harus
dievaluasi dengan dasar biaya/manfaat. Tujuannya adalah memaksimalkan
hasil manfaat terhadap biaya dan memenuhi tujuan-tujuan system tertentu.
b.
Perancangan
database
Ada beberapa
prinsip penting yang di terapkan dalam perancangan database.arti pentingnya
adalah bahwa database perusahaan harus di padukan.Keterpaduan berarti
menghindarkan pengumpulan dan pemeliharaan unsur-unsur data yang sama dalam
lebih dari satu tempat dalam perusahaan .Pertimbangan penting lainnya adalah
standarisasi , yaitu seluruh unsure-unsur data dimasukan dalam format
standarddan membuat nama jika digunakan untuk digunakan lebih dari satu tempat
.
c.
Pemrosesan
data
Salah satu
pertimbangan penting dalam pemrosesan data berkaitan dengan masalah keseragaman
dan keterpaduan. Penting untuk memastikan bahwa seluruh system pemrosesan data
perusahaan berjalan sesuai dengan rencana umum .Sering kali perusahaan harus
menetapkan tingkat kompabilitas tertentu antara, computer yang digunakan untuk
akuntansi dan otomasi kantor atau system pemrosesan kata.
d.
Perancangan
formulir
Proses perancangan formulir-formilir khusus disebut
perancangan formulir . masalah perancangan formulir harus diberi perhatian
seksama oleh tim perancang sistem karena perancangan formulir merupakan
penghubung antara pemakai dengan sistem itu sendiri.
Diagram
hirarki data . fokus dari diagram hirarki data adalah pada elemen-elemen data
dan hubungan hirarkis antara elemen satu dengan lainnya.
Bagan tata
letak formulir. bagan tata letak formulir mencakup penggunaan kisi-kisi dimana
setiap unsur dalam kisi-kisi berhubungan dengan lokasi tertentu dalam layar
video , printer komputer , atau media lainnya dimana formulir itu akan
ditampilkan.
13.3.Teknik-teknik perancangan
1. Bagan Arus (FlowChart)
Merupakan alat yang digunakan untuk
:
a. dokumentasi sistem yang sudah ada.
b. Mendesain sistem baru
c. Memberi petunjuk bagi programer yang
akan membuat dan memperbaharui program komputer.
Bagan arus
terdiri dari dua macam yaitu :
a. Dokumen flowchart
b. Sistem / proses flowchart
2. Bagan Arus Dokumen
Bagan yang digunakan untuk menganalisa distribusi
dokumen (kadang sumber daya fisik lain) diantara unit organisasi dalam suatu
sistem (document oriented).
Langkah-langkah dalam penyusunan
Dokumen Flowchart :
a. Mengidentifikasi departemen-departemen
yang ikut ambil bagian dalam suatu sistem.
b. Mengidentifikasi dokumen sumber yang
akan digunakan.
c. Menggambarkan bagaimana
dokumen-dokumen di buat, diproses dan digunakan.
d. Menambahkan catatan yang akan
memberikan keterangan mengenai suatu simbol atau kegiatan
3. Bagan Arus Sistem
Bagan yang menyediakan gambaran yang lebih lengkap
mengenai langkah-langkah proses dalam suatu sistem (Process oriented). Sistem
flowchart terdiri dari dari beberapa tingkatan :
§ High-level System Flowchart, sistem
flowchart yang penggambarannya sangat umum dan memberikan gambaran sekilas
mengenai sistem.
§ Intermediate-level System Flowchart,
penggambarannya suatu proses yang lebih detai
§ Low-level System Flowchart, menggambarkan
secara khusus aplikasi-aplikasi atau kegiatan-kegiatan dari suatu proses.
4. Bagan Arus Program
Bagan yang mengambarkan rangkaian atau urutan dari
operasi logis yang dikerjakan komputer dalam menjalankan suatu program.
Meskipun
tidak ada aturan khusus mengenai pembuatan flowchart, tapi terdapat beberapa
panduan yang dapat diikuti dalam pembuatan flowchart :
1. Simbol dari proses harus selalu
diletakkan diantara simbol input dan simbol output.
2. Pembuatan flowchart harus dimulai
dari pojok kiri atas.
3. Selalu menggunakan simbol yang tepat
tergantung dari jenis flowchartnya.
4. Hindari kekusutan dan kekacauan
dengan menghindari garis yang berpotongan, apabila harus ada, dapat digunakan
simbol koneksi.
5. Harus ada keterangan / deskripsi
untuk memberikan kejelasan.
5. Data Flow Diagram (DFD)
Suatu bagan yang memberikan gambaran mengenai arus
data dalam suatu sistem atau organisasi. Digunakan terutama sebagai alat untuk
mengevaluasi sistem yang sudah ada dan perencanaan pembuatan sistem baru.
(lebih bersifat penggambaran secara logis dari suatu sistem).
Elemen dalam suatu DFD :
a. Proses transformasi, digambarkan
berbentuk lingkaran.
b. Arus data, digambarkan berupa anak
panah yang masuk atau keluar dari suatu proses transformasi.
c. Penyimpanan data, digambarkan berupa
kotak persegi panjang tanpa tutup di sebelah kanannya.
d. Data sumber dan data tujuan,
digambarkan berupa kotak empat persegi panjang.
6. Bagan IPO dan HIPO
§ Bagan IPO
Bagan yang
menggambarkan suatu sistem dalam skala umum (tidak rinci) sehingga dapat
digunakan untuk melihat / menganalisa suatu
sistem secara utuh.
§ Bagan HIPO
Bagan yang mewakili sistem dengan
bertambahnya tingkatan rincian. (Tingkat rincian tergantung dari kebutuhan
pemakai).
14. Implementasi Operasi dan
Pengendalian Sistem.
14.1.Implementasi
Sistem
Dalam proses
Implementasi di perlukan adanya keterkaitan terhadap sistem informasi,dan dalam
siklusnya dapat dijelaskan diantaranya :
1. Identifikasi Pemahaman awal perlunya
pembuatan sistem informasi dan permintaan formal untuk mengembangkan sistem
informasi.
2. Inisiasi dan Perencanaan Untuk
menentukan spesifikasi kebutuhan dan untuk mengetahui bagaimana sistem
informasi dapat membantu penyelesaian permasalahan. Pada tahap ini dibuat
keputusan perlunya dibuat suatu aplikasi atau mengembangkan aplikasi yang sudah
ada. Melakukan analisis untuk membuat spesifikasinya
3. Analisis distrukturkan kebutuhan
pengguna serta menseleksi aplikasi lain yang sudah ada. Pada tahapan ini akan
diperoleh spesifikasi fungsional sistem.
4. Perencanaan Logika Mendapatkan dan
menstrukturkan kebutuhan sistem informasi secara keseluruhan. Pada tahap ini
akan diperoleh spesifikasi rinci data, laporan, tampilan, dan aturan
pemrosesan.
5. Perancangan Fisik Mengembangkan
spesifikasi teknologi yang akan digunakan, pada tahap ini akan diperoleh
struktur program dan basisdata, serta perancangan struktur fisik.
6. Implementasi Pembuatan program dan
basisdata, melakukan instal dan menguji sistem. Pada tahapan ini akan diperoleh
program aplikasi dan dokumentasi.
7. Pemeliharaan Melakukan pemantauan
kegunaan dan fungsi sistem, serta melakukan audit sistem secara periodik.
14.2.Pengendalian
Keuangan di Dalam Sistem Informasi
Perencanaan
dan pengendalian keuangan meibatkan proyeksi-proyeksi berdasarkan standar dan
perkembangan dari umpan balik dan proses penyesuaian untuk memperbaiki prestasi
kerja.
Perencanaan keuangan mencakup
penjualan, laba, dan aktiva yang didasarkan pada alternatif strategi produksi
dan pemasaran untuk kemudian bagaimana menentukan kebutuhan pendanaannya.
Perencanaan Keuangan adalah proses dari :
1. Menganalisis pendanaan dan pilihan
investasi yang terbuka bagi perusahaan.
2. Memproyeksikan konsekuensi masa yang
akan datang akibat keputusan saat ini, guna menghidari hal-hal yang tidak
terduga dan hubungan antara keputusan saat ini dan masa yang akan datang.
3. Menentukan alternatif mana yang akan
dipilih
4. Mengukur hasil selanjutnya terhadap
tujuan dalam rencana keuangan.
14.3.Pengendalian
Atas Sumber Daya Non Keuangan Dalam Sistem Informasi.
Contoh
Pengendalian Aktiva :
Sumber daya
perusahaan (aktiva) perlu dijaga. Cara menjaga nya :
§ Penggunaan buku pembantu dalam
catatan akuntansi
§ Rekonsiliasi (seperti rekonsiliasi
kas dan persediaan)
§ Prosedur acknowledgement sebagai
bentuk wujud pertanggungjawaban atas aktiva yang ditangani oleh seseorang atau
suatu bagian.
§ Penggunaan log dan register
§ Review oleh pihak independent
Sumber :
ekonomi-online.blogspot.com/2010/08/audit-sistem-informasi.html
sebelumnya.blogspot.com
sdarsono.staff.gunadarma.ac.id/BAHAN+8+Audit+Sistem+Informasi+Berbasis
ekonomi-online.blogspot.com/2010/08/audit-sistem-informasi.html
sebelumnya.blogspot.com
sdarsono.staff.gunadarma.ac.id/BAHAN+8+Audit+Sistem+Informasi+Berbasis