Sistem Manajemen Informasi
Barang, Marketing dan Promosi Ramayana
Banyaknya
barang yang ada di Ramayana, membuat
dibutuhkannya suatu sistem yang handal. Oleh karenanya, Ramayana menggunakan Sistem
Informasi Manajemen perusahaan yang terletak pada POS yang lengkap dan sejalan
dengan sistem SKU yang telah diterapkanRamayana pada tahun 2000.
Sistem ini baru dikembangkan pada barang dagangan makanan saja dan akan
dikembangkan untuk keseluruhan barang dagangannya. Hal ini direncanakan siap
pada akhir 2001. Sistem POS menyatukan sistem depan dan belakang kantor,
membantu pengontrolan stock yang lebih akurat, dan mempercepat alur proses
order. Hal tersebut dapat mengurangi biaya operasi. Selain itu, sistem ini
membantu untuk mengenali kebiasaan belanja konsumen sehingga mampu memperkecil
stock dan mengurangi kerugian penjualan.
Adapun
untuk pengembangan, Ramayana merencanakan untuk
membuka ± 10 toko per tahun pada tahun mendatang. Diperkirakan 50% nya akan
dibangun di luar pulau Jawa dimana kurangnya persaingan menarik prospek
menguntungkan. Kehadiran keuangan asing. Berdasarkan industri ekspor pada berbagai
area diarikan bahwa tingkat daya beli konsumen telah meningkat sejak krisis
ekonomi tahun 1998.
Sedangkan
untuk bagian promosi Ramayana melanjutkan
mendayagunakan strategi promosi dan pemasaran yang telah diimplementasikan
sejak terjadinya krisis ekonomi 1998. perusahaan tetap berfokus pada segmen
menengah ke bawah. Lambatnya perbaikan ekonomi yang menyebabkan daya beli
konsumen menurun memberikan keuntungan bagi perusahaan karena pergeseran pasar
kelas menengah ke bawah. Ramayana mengatur untuk
memperoleh bagian besar atas konsumen baru tersebut. Biaya pemasaran dan
promosi pada tahun 2000 dihitung sebanyak 0.3% dari penjualan bersih. Secara
keseluruhan, perusahaan telah berhasil mendominasi kelas menengah ke bawah,
menikmati perluasan skala ekonomi, dan penekanan biaya
“STRATEGI PEMASARAN
A. Strategi Pemasaran
Strategi
pemasaran adalah pengambilan keputusan-keputusan mengenai biaya pemasaran,
bauran pemasaran, harga produk, kondisi produk dan alokasi pemasaran dalam
hubungan dengan keadaan lingkungan yang diharapkan dan kondisi persaingan.
Menurut
Philip Kotler dan Gary Amstrong yang diterjemahkan Imam Nurmawan (2001;53)
menyatakan bahwa strategi pemasaran adalah logika pemasaran yang dengan unit
usaha berharap dapat mencapai tujuan perusahaannya.
Menurut
Fandy Tjipto yang dikutip Tull dan Kahle (2001;6) strategi pemasaran adalah
sebagai alat fundamental yang direncanakan untuk mencapai tujuan perusahaan
dengan mengembangkan keunggulan bersaing yang berkesinambungan melalui pasar
yang dimasuki dengan program pemasaran, yang digunakan untuk melayani pasar
sasaran tersebut.
Ø
Strategi
pemasaran adalah sebuah proses
Ø
Tujuan
utamanya adalah untuk mencapai level tertinggi dari kepuasan konsumen dengan
cara menunjukkan kinerja perusahaan dalam situasi pasar yang kompetitif dan
dapat melayani pasar sasaran.
Ø
Strategi
pemasaran melakukan interaksi dengan berbagai faktor lingkungan sekitar
perusahaan dan menghubungkannya dengan perusahaan.
Ø
Strategi
pemasaran dapat memberikan pandangan luas tentang pasar.
B. Lokasi (location)
Lamb, Hair, dan McDaniel mengatakan
bahwa lokasi mempengaruhi pertumbuhan di masa depan, area yang dipilih haruslah
mampu untuk tumbuh dari segi ekonomi sehingga dapat mempertahankan
keberlangsungan toko semula dan toko-toko di masa datang. Jika nilai lokasi
memburuk, toko tersebut mungkin harus pindah atau tutup.
Menurut
Hendri Ma’ruf (2005;115) lokasi adalah faktor yang sangat penting dalam bauran
pemasaran ritel (retail marketing mix). Pada lokasi yang tepat, sebuah
gerai akan lebih sukses dibandingkan gerai lainya yang berlokasi kurang
strategis.
C. Barang Dagangan (Merchandising)
Menurut Asep
ST Sujana (2005;33) merchandising diartikan sebagai supaya pengadaan dan
penanganan barang. American Marketing Association dalam Davidson (1988)
mendefinisikan merchanding sebagai upaya-upaya penyediaan barang yang tepat,
pada tingkat harga yang tepat dan pada saat yang tepat pula.
D. Harga (price)
Bagi
konsumen harga merupakan segala bentuk biaya moneter yang dikorbankan oleh
konsumen untuk memperoleh, memiliki, memanfaatkan sejumlah kombinasi dari
barang beserta pelayanan dari suatu produk.Menurut Komarudin Sastradipoera (2003;141),
harga merupakan hasil pertemuan dari transaksi barang atau jasa yang dilakukan
oleh permintaan dan penawaran di pasar.
Adapun
pengertian harga menurut Komarudin Sastradipoera (2003;141), harga adalah
sebagai jumlah sesuatu yang dipertukarkan dalam barter atau penjualan, untuk
memperoleh sesuatu yang lainnya. Sebuah toko dapat menjadi terkenal karena
harga jual yang ditetapkan cukup murah atau harga jual yang ditetapkan
merupakan harga pasti. Berdasarkan hal itu, ritel harus dapat menetapkan harga.
Menurut
H:Djaslim Saladin (2002;95) Tujuan penetapan harga adalah :
Ø Profl maximalitazion pricing (maksimalisasi keuntungan) Yaitu
untuk mencapai maksimalisasi keuntungan.
Ø Market share pricing (penetapan harga untuk merebut
pangsa pasar)
Dengan harga
rendah, maka pasar akan dikuasai, syaratnya :
Ø Pasar cukup sensitive terhadap harga
Ø Biaya produksi dan distribusi turun
jika produksi naik
Ø Harga turun pesaing sedikit
E. Promosi (promotion)
Di dalam
perusahaan ritel sangat memerlukan promosi untuk memasarkan produk yang telah
di hasilkan, dimana dalam hal ini promosi sebagai alat bantu untuk
mendefinisikan produk, untuk menghimbau pembeli dan untuk meneruskan informasi
dalam proses mengambil keputusan pembeli dengan adanya promosi.Pengertian promosi
menurut Buchari Alma (2004:179): ”Promosi adalah komunikasi yang memberi
penjelasan dan meyakinkan calon konsumen mengenai barang dan jasa dengan tujuan
untuk memperoleh perhatian, mendidik, mengingatkan dan meyakinkan calon
konsumen.Promosi pun terbagi beberapa bentuk-bentuk menurut Kotler dan Amstrong
(2004:600) adalah sebagai berikut:
Ø Pemasangan iklan adalah setiap
bentuk presentasi dan promosi yang memerlukan biaya tentang gagasan, barang
atau jasa oleh sponsor yang jelas.
Ø Penjualan Personal adalah Presentasi
personal oleh tenaga penjual dari sebuah perusahaan dengan tujuan menghasilkan
transaksi penjualan dan membangun hubungan dengan pelanggan.
Ø Promosi Penjualan adalah
insentif-insentif jangka pendek untuk mendorong penjualan produk atau jasa.
Ø Hubungan Masyarakat adalah membangun
hubungan baik dengan berbagai publik perusahaan dengan sejumlah cara supaya
memperoleh publisitas yang menguntungkan, membangun citra perusahaan yang
bagus, dan menangani atau meluruskan rumor, cerita, serta event yang
tidak menguntungkan.
Ø Pemasaran Langsung adalah
hubungan-hubungan langsung dengan masing-masing pelanggan yang dibidik secara
seksama dengan tujuan baik untuk memperoleh tanggapan segera, maupun untuk
membina hubungan dengan pelanggan yang langgeng.
F. Pelayanan (service)
Menurut
Kotler (2007:427) mengatakan bahwa ”Pelayanan adalah tindakan atau keterampilan
yang dapat ditawarkan oleh apapun juga yang pada dasarnya tidak berwujud dan
tidak menyebabkan kepemilikan sesuatu, pelayanan dapat disertakan dengan produk
yang berbentuk fisik”.Aspek pelayanan semakin hari semakin nyata perannya,
secara umum pelayanan tersebut meliputi bagaimana kecepatan melayani pelanggan
sebelum berbelanja. Dengan demikian usaha eceran (retailer) harus mampu mencoba
sedemikian rupa agar pelayanan yang dirasakan pelanggan meningkat serta sesuai
dengan kehendak pelanggan.
Unsur
pelayanan adalah unsur yang memiliki peranan penting dalam persaingan non-harga
dengan pengecer-pengecer lain. Unsur-unsur pelayanan menjadi nyata bagi
Perusahaan dengan bersaing dengan para pesaingnya karena unsur pelayanan sangat
sulit ditiru oleh pesaing. Kotler (2007:446) membagi pelayanan menjadi dua
bagian yaitu :
v Pelayanan primer dalam usaha eceran
antara lain
: pembayaran kredit, pengantaran, penanganan keluhan, pelayanan parkir, ruang
istirahat termasuk toilet, pelayanan perbaikan, pelayanan telepon, kamar pas,
pelayanan pemasangan, dan waktu operasi toko.
v Pelayanan pendukung
antara lain
: pelayanan kehilangan barang, ruang bermain anak, jasa pembungkusan, informasi
lokasi barang, konsultasi dan informasi pembelian.Pelayanan adalah salah satu
faktor pemberi nilai tambah bagi peritel, atau peritel dapat memilih kombinasi
ragam produk dan tingkat pelayanan sebagai positioning.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar